SEMINAR PROPOSAL KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR
PROGRAM DIV PROGRAM STUDI
PENYULUHAN PERTANIAN
JURUSAN PENYULUHAN
PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN
PERTANIAN BOGOR 2014
PARTISIPASI ANGGOTA
KELOMPOK WANITA TANI
PADA KEGIATAN
PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP)
DI
KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN LEBAK,
PROPINSI BANTEN
Oleh : Sarijan
NIRM :
04.1.10.0547
Pembimbing
I : Ir.
Achmad Suwandi.
Pembimbing II : Azhar, A.Pi., MM.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebijakan Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal sesuai dengan Peraturan Presiden
republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 dan Permentan Nomor : 43/ Permentan/
OT.140/2009 ,tanggal 8 Oktober 2009, untuk mewujudkan pola konsumsi pangan yang
beragam, bergizi, seimbang dan aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna
memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif
Berdasarkan uraian diatas, Judul Karya
Ilmiah Praktik Akir yang dikaji adalah ``
Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani pada Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
(P2KP) di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak, Propinsi Banten``
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
dapat dirumuskan permasalahan adalah bagaimana Partisipasi Anggota KWT pada
Kegiatan P2KP di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak Propinsi Banten
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam KIPA ini adalah :
1.
Mengetahui
tingkat partisipasi anggota KWT pada kegiatan P2KP dalam pemanfaatan pekarangan
Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak, Propinsi Banten
2.
Melaksanakan
pemberdayaan KWT melalui P2KP dalam
pemanfaatan di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak Propinsi Banten
Manfaat
Pengkajian
Adapun
manfaat dari Penugasan Akhir ini antara lain,
1.
Bagi
Mahasiswa.
a.
Dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman tentang partisipasi anggota KWT pada
kegiatan P2KP dalam pemanfaatan pekarangan
b.
Dapat
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat dibangku perkuliahan.
2.
Bagi KWT
a.
Mengetahui
pentingnya partisipasi anggota KWT pada kegiatan P2KP
b.
Memperoleh
materi penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan anggota KWT
3.
Bagi
Instansi Terkait.
a.
Sebagai
bahan informasi untuk mengambil kebijakan dalam menyusun
rencana kegiatan penyuluhan pertanian.
b.
Sebagai
pedoman/acuan dalam penyusunan program kegiatan mendatang
TINJAUAN PUSTAKA
Partisipasi
Menurut Mardikanto (2008), partisipasi adalah keikutsertaan seseorang
atau sekelompok anggota masyarakat dalam suatu kegiatan. Keikutsertaan
tersebut, dilakukan sebagai akibat dari terjadinya interaksi sosial antar
individu yang bersangkutan dengan anggota masyarakat lainnya. Slamet dalam
Turindra (2009) menjelaskan tiga persaratan yang menyangkut kemauan, kemampuan
dan kesempatan untuk berpartisipasi
Pemberdayaan
Menurut Kartasasmita (1996) pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep
pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial.
Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana
orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagi pengontrolan atas,
dan mempengaruhi terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang
mempengaruhi kehidupannya, pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh
keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi
kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya (Parsons, etal,
1994). Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan
dan lemah, untuk (a) memiliki akses terhadap sumber-sumber produktif yang
memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh
barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan; dan (b) berpartisipasi dalam
proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.
Gender
Menurut Fakih (2006: 71), mengemukakan bahwa
gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan
yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Perubahan cirri dan
sifat-sifat yang terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lainnya
disebut konsep gender.
Penyuluhan
Pertanian
Berdasarkan
amanat UU RI No. 16 Tahun 2006 Penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan
yang selanjutnya disebut penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku
utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Metode Penyuluhan
Berdasarkan Permentan No : 52/Permentan/OT.140/12/2009
tentang Metode penyuluhan Pertanian menyatakan bahwa metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara
atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka tahu,mau, dan mampu menolong
dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas,
efesiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadarandalam pelestarian fungsi lingkungan.
Kelompoktani
Berdasarkan Permentan Nomor ;
273/Kpts/OT.160/4/2007 tetang Pedoman penumbuhan dan pengembangan Kelompoktani
dan Gabungan Kelompoktani , mendefenisikan Kelompoktani sebagai kumpulan petani/peternak/pekebun yang
dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan ( sosial,
ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha
anggota.
Kelompok Wanita Tani (KWT)
Menurut
Departemen Pertanian (1997), Kelompok Wanita Tani adalah
kumpulan istri petani atau wanita tani yang bersepakat membentuk suatu
perkumpulan yang mempunyai tujuan yang sama dalam membantu kegiatan usaha
pertanian, perikanan dan kehutanan untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan keluarganya.
Kelompok
Wanita Tani atau yang sering disingkat KWT, merupakan salah satu bentuk
kelembagaan petani yang mana para anggotanya terdiri dari para wanita-wanita
yang berkecimpung dalam kegiatan pertanian.
Adopsi Inovasi
Menurut Rogers dan Shoemaker dalam Totok Mardikanto (1971),
adopsi
teknologi pertanian merupakan suatu proses mental atau perubahan perilaku baik
yang berupa pengetahuan (cognitive), sikap (affective), maupun
keterampilan (psychomotor) pada diri seseorang sejak ia mengenal inovasi
sampai memutuskan untuk mengadopsinya setelah menerima inovasi. Menurut Mardikanto (1993)
tahapan adopsi meliputi tahap kesadaran, tumbuhnya minat, penilaian, mencoba,
dan menerima/menerapkan.
Penyuluh
Pertanian
Berdasarkan Permentan Nomor : 25/
Permentan/ OT.140/5/2009 menjelaskan bahwa Penyuluh pertanian baik penyuluh
PNS, swasta maupun swadaya, yang selanjutnya disebut penyuluh adalah perorangan
warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan.
Kegiatan P2KP (Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan)
Landasan hukum
pelaksanaan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP), antara
lain: Undang-Undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan; Peraturan Pemerintah
No. 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; Peraturan Presiden No.22 Tahun 2009
tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber
Daya Lokal, dan Peraturan Menteri Pertanian No.43 Tahun 2009 tentang Gerakan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.
Berdasarkan Pedoman Umum Program Peningkatan
Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat badan ketahan Pangan 2012 yang
memuat Tujuan, sasaran dan indiktor keberhasilan
Tujuan
Tujuan Umum
Memfasilitasi dan mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan yang
beragam, bergizi seimbang dan aman.
Tujuan Kusus
a.
Meningkatkan
Partisipasi Kelompok wanita dalam penyediaan sumber pangan keluarga melalui
pemanfaatan pakarangan sebagai penghasil sumber karbohidrat, vitamin, mineral
dan protein untuk konsumsi keluarga.
b.
Meningkatkan pemanfaatan pangan lokal dan produk
olahannya sebagai sumber karbohidrat non beras dan non terigu.
c.
Meningkatkan motivasi, partisipasi dan aktivitas
masyarakat dan anak usia dini dalam penganekaragaman konsumsi pangan.
d.
Mengembangkan kawasan diversifikasi pangan berbasis
sumber daya lokal
Sasaran
Mengacu
pada tujuan tersebut diatas, maka sasaran P2KP adalah :
a.
Meningkatnya
Partisipasi Kelompok wanita dalam penyediaan sumber pangan keluarga yang
beragam, bergizi, seimbang dan aman.
b.
Meningkatnya pemanfaatan pangan lokal dan produk
olahanya sebagai sumber karbohidrat non beras dan non terigu.
c.
Meningkatnya motivasi, partisipasi dan aktivitas
masyarakat dan anak usia dini dalam penganekaragaman konsumsi pangan. Berkembangnya
kawasan diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal.
Indikator
keberhasilan
Keberhasilan penganekaragaman konsumsi
pangan dengan indikator yaitu :
1.
Indikator
Out put
a.
Meningkatnya
jumlah kelompok wanita dalam penyedian sumber pangan keluarga yang beragam,
bergizi, seimbang dan aman.
b.
Meningkatnya
jumlah usaha pengolahan pangan lokal berbasis tepung-tepungan.
c.
Meningkatnya motivasi, partisipasi dan aktivitas
masyarakat dan anak usia dini dalam penganekaragaman konsumsi pangan.
d.
Berkembangnya kawasan diversifikasi pangan berbasis
sumber daya lokal.
2.
Indikator
outcome
a.
Meningkatnya
skor PPH tahun 2011 dari tahun sebelumnya.
b.
Menurunnya
konsumsi beras 1,5 % per tahun
Kerangka Pemikiran
METODE RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
Lokasi dan Waktu
Kegiatan Penugasan Akhir akan dilaksanakan tanggal 1 Maret S/d 30 April 2014. Lokasi kegiatan yaitu dilakukan di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak,
Propinsi Banten
Metode Pengkajian Penentuan Populasi Sampel
Populasi
Populasi merupakan anggota anggota KWT yang
mengikuti kegiatan P2KP di Kecamatan Banjarsari
pada 3 KWT adalah sebanyak 60 orang.
Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling (pemilihan secara
sengaja). Dari 60 orang populasi dijadikan sampel 30 orang yang berasal dari 3
KWT yang mengikuti kegiatan P2KP, dimana masing-masing KWT diambil sebanyak 10
orang yang sengaja dipilih berdasarkan keaktifan dalam kelompok.
Metode Pengumpulan Data P2KP
Observasi
Pengkajian menggunakan metode ini adalah
mengidentifikasi kebutuhan dalam melaksanakan pemberdayaan anggota KWT dalam
Pemanfaatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) dalam
Pemanfaatan Pekarangan.
Kuisioner
Kuisioner merupakan suatu daftar yang
berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan
dikaji. Dalam hal ini batasan pengkajian hanya meliputi partisipasi anggota KWT
terhadap kegiatan P2KP dalam mengembangkan Penganekaragaman Pangan dan
Pekarangan di Kecamatan Banjarsari.
Wawancara Semi Tersetruktur
Merupakan proses wawancara/interview
langsung terhadap anggota KWT baik anggota maupaun yang bukan anggota kelompok wanita
tani yang ada disekitar kelompok KWT.
Variabel dan
Indikator
Variabel
Pengkajian Pertisipasi anggota KWT dalam Kegiatan Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan (P2KP) dalam Pemanfaatan Pekarangan adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Aspek
, Variabel, Indikator, dan Skala Pengukuran
Aspek
|
Variabel
|
Indikator
|
Skala
Pengukuran
|
||||||||||||
Partisipasi Anggota
KWT
Kegiatan P2KP
|
1. Kemauan
2. Kemampuan
3. Kesempatan
1. Pemberdayaan KWT
2. Pengembangan pangan lokal
3. Berkembangnya Kawasan
Diversifikasi Pangan
|
1. Keterlibatan dalam kegiatan
2. Belajar
1. Mengidentifikasi kegiatan
2. Melaksanakan kegiatan
1. Memperoleh informasi
2. Pengembangan diri
1. Penguatan kelembagaan KWT
2. Pertemuan KWT
1. Mengembangkan pangan
lokal
2. Penurunan konsumsi beras
3. Pangan beragam, bergizi,berimbang dan
aman
1.
Pemanfaatan pekarangan
2. Mengembangkan kebun bibit
3. Manfaat pekarangan
|
5,4,3,2,1
5,4,3,2,1
5,4,3,2,1
5,4,3,2,1
5,4,3,2,1
|
Analisis Data
dan Interpretasi Data
Data diolah dengan menggunakan analisis tabulasi yaitu
data berbentuk frekuensi yang
diperoleh dari hasil wawancara berstruktur yang diberikan pada responden berupa
pertanyaan atau tanggapan suatu obyek atau varibel yang terdri dari indikator-indikator
variabel.
Pemberian kriteria untuk setiap
indikator dari masing-masing varibel adalah sekor 5 ( sangat baik), 4 (cukup
baik), 3 (baik), 2 (kurang baik), 1 (tidak baik). Dari hasil kajian diolah
lebih lanjut dengan menghitung jumlah jawaban responden dari masing-masing yang
disesuaikan dengan kriteria penilaian. Serta menghitung kompilasi nilai rerata
yang terukur dari masing-masing variabel dengan katagori sangat baik (4) cukup
baik(3), baik (2-2,9), kurang baik (1-1,9), dan tidak baik (≥ 1)
Pemberdayaan Anggota
KWT terhadap Kegiatan P2KP
Pemberdayaan kelompok wanita tani dengan kegiatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan (P2KP) dalam Pemanfaatan Pekarangan khususnya dalam pengolahan
hasil pertanian dan pemanfaatan pekarangan memberikan kemampuan mengenai
pengetahuan kepada anggota KWT beserta keluarganya yang tergabung dalam suatu
kelompok, sehingga dapat meningkatkan ketahanan panagan dan pemanfaatan
pekarangan secara optimal.
Pemberdayaan kelompok wanita tani
merupakan salah satu hasil kajian dalam penugasan akhir yang dilaksanakan
kepada responden yaitu anggota KWT di Kecamatan banjarsari Kabupaten Lebak
Provinsi Banten.
Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan Pemberdayaan anggota
KWT dalam kegiatan Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) dalam Pengembanagan Pekarangan di
rencanakan mulai pada awal bulan dari Tanggal 01 April hingga 30 April 2014. Tempat pelaksanaan adalah di Kecamatan
Banjarsari Kabupaten Lebak
Provinsi Banten.
Sasaran
Sasaran kegiatan
pemberdayaan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)dalam
Pemanfaatan Pekarangan di Kecamatan Banjarsari dengan materi yang disesuaikan dengan maslah
yang dihadapi oleh anggota KWT yang ada di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak
Provinsi Banten. Adapun
Sasaranya adalah :
a.
Anggota
KWT
b.
Kelompok KWT.
c.
Tokoh masyarakat setempat.
Frekuensi
Jumlah frekuensi pertemuan kegiatan pemberdayaan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) dalam Pemanfaatan Pekarangan
di Kecamatan Banjarsari sebanyak 4 pertemuan yang disesuaikan dengan keadan dan maslah
yang dihadapi oleh anggota KWT yang ada di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak
Provinsi Banten.
Materi Kegiatan Pemberdayaan
Materi kegiatan pemberdayaan KWT merupakan kegiatan
penyuluhan yang diberikan kepada anggota KWT berdasarkan masalah yang di hadapi
KWT sesuai dengan hasil idenifikasi, observasi dan pengkajian dilapangan
melalui 30 orang responden yang mengikuti kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan (P2KP) dalam Pemanfaatan Pekarangan di Kecamatan
Banjarsari Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalm kegiatan pemberdayaan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)dalam Pemanfaatan Pekarangan
di Kecamatan Banjarsari adalah :
1.Buku tulis
|
5.LPM
|
2.Pena
|
6.Elemen Keterampilan
|
3.Kamera
|
7.Polder /leaflet
|
4.Laptop
|
8.Serta alat dan bahan penunjang lainnya.
|
Metode Pelaksanaan :
a. Melalui Pendekatan perorangan dengan cara kunjungan rumah
b. Melalui Pendekatan kelompok dengan cara ceramah, demonstrasi atau diskusi
c. Melalui pendekatan Massal dengan cara penyebaran leaflet,
pembuatan poster dll.
Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan
anggota KWT sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan penyuluhan.
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat perubahan pengetahuan sebelum
dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan menggunakan kuisioner. Pertanyaan
Kuisioner disesuaikan dengan materi yang diberikan. Evaluasi dilakukan sebelum
kegiatan penyuluhan dimulai (Pretest)
dan sesudah kegiatan penyuluhan dilakukan (posttest).
Soal pertanyaan yang diberikan kepada anggota KWT awal dan akhir adalah sama.
Hasil didapatkan berdasarkan banyakanya jumlah responden pada kriteria
penilaian.
Parameter untuk mengukur tingkat keberhasilan adalah
aspek pengetahuan pada kegiatan penyuluhan adalah sebagai berikut :
Sangat Baik
|
= 85-100%
|
Baik
|
= 69-84%
|
Cukup
|
= 53-68%
|
Kurang
|
= ≥ 52 %
|
|
Nilai
Maksimal
Keterangan : N1 = Nilai total
test awal
N2 =
Nilai Total test akhir
DAFTAR PUSTAKA
Badan
Ketahanan Pangan, Kementrian Pertanian,2012. Pedoman Umum Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahan Pangan
Masyarakat.
Budiarto,
(2005). Pemberdayaan Petani Sebuah Agenda
Yang Mendesak. http://www.frienster.com.vsopen.php? Ued=(17
Pebruari 2014).
Carizon
dan Marcauley di kutip oleh Wasistiono (1998 ; 46) Pengertian Pemberdayaan. Bina Aksara. Jakarta
Deptan,
(2007). Peraturan Menteri Pertanian
Tentang Pedoman Pembinaan
Kelembagaan
petani. Jakarta.
Fakih, M. (2006). Analisis
Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Haryono Danusastro, 1977. Peranan Pekarangan Dalam Usaha Meningkatkan
Ketahanan Nasional Rakyat Pedesaan. Pidato Dies Natalis Ke XXVIII Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Indrrawati
Dewi R, Irawan E, Haryati N dan Yuliantoro D. 2003. Partisipasi Masyarakat Dalam Upaya Penerapan Teknik Rehabilitasi Lahan
dan Konservasi Tanah. Jurnal
Pengelolaan DAS. Vol. IX: 33.
Kasnawi
M. Tahir dan AT Ramli. (2006). Pembangunan
Masyarakat Desa dan Kota. Jakarta
: Universitas Terbuka.
Karsidi
dan Mardikanto (2002) Upaya Strategi
Dalam Pemberdayaan Kelompoktani. IPB. Bogor.
+ komentar + 1 komentar
Mohon konfirmasi No Hp,,sy tertarik dengan judul anda,,mks
Posting Komentar